Si Pahit Lidah dan Si Mata Empat (1989)




Sinopsis film Si Pahit Lidah dan Si Mata Empat (1989)

Sinopsis Singkat:
Bercerita tentang Serunting yang menjadi ganas karena terobsesi membalaskan dendamnya kepada Tabing, orang yang telah mencuri cendawan emasnya. Ia lalu ke Majapahit untuk menuntut ilmu, maka jadilah ia si Lidah Pahit. Apa yang dikatakannya akan terjadi, tetapi ia tidak bisa menggunakan kelebihannya dengan baik, ia berubah jadi ganas. Untuk menghentikan keganasannya, hanya si Mata Empat yang bisa melakukannya.

Sinopsis Lengkap:
Serunting (Advent Bangun) menjalin hubungan bersaudara dengan Rie Tabing (Arthur Tobing), karena Tabing memperistri adik Serunting, Siti (Dewi Irawan). Hubungan ini putus karena Tabing mengambil cendawan emas milik Serunting. Serunting yang kalah dalam perkelahian lawan Tabing, pergi ke Majapahit dan minta ilmu. Jadilah ia Si Pahit Lidah. Apa yang dikatakannya, terjadi. Ia kembali lagi ke kampungnya tapi salah menggunakan ilmunya. Banyak penduduk jadi korban, termasuk adiknya Siti yang disumpahi jadi batu. Tabing sendiri menghilang karena takut. Serunting kemudian mempersunting saudara bungsu dari tujuh bidadari kayangan. Saat pesta berlangsung, si bidadari kembali ke kayangan setelah memperoleh jimat Si Pahit Lidah, yang malah menjadi semakin buas. Yang bisa menghentikan keganasan Si Pahit Lidah adalah Si Mata Empat (Pitrajaya Burnama). Tapi, yang terakhir ini juga tewas karena ingin mewarisi kesaktian Si Pahit Lidah.

Negara & Tanggal Rilis: Indonesia, -
Klasifikasi: 17+
Bahasa: Bahasa Indonesia
Warna: Berwarna
Status: Selesai / Rilis

Produser :
 Leonita Sutopo
Sutradara :
 Lilik Sudjio
Penulis Naskah :
 Butje Malawau
Pemain:
Pemeran Utama :
 Advent Bangun Sebagai Serunting/Si Pahit Lidah
 Dewi Irawan Sebagai Siti
Pemeran Pembantu :
 Arthur Tobing Sebagai Rie Tabing
 Pitrajaya Burnama Sebagai Si Mata Empat
Pemain
 Ade Irawan
 Anna Tairas
 Elviana Waldy
 Essie Lousiana
 Johny Anwar
 K. Supranto
 Rio Thamrin
 Ruslan Basrie
 Tanaka
 Yongky
Crew :
Tim Tata Kamera :
Penata Kamera Hasan Basri Jafar
Tim Tata Artistik :
Penata Artistik Ramidi Rogodjampi
Tim Pasca Produksi :
Penata Suara Endang Darsono
Penata Musik Buche Cheking
Penyunting Adegan Djuki Paimin









0 Komentar